Hoaks merupakan salah satu contoh konsep VUCA yang memiliki 4 komponen yaitu Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Sebelumnya akan saya tekankan bahwa tidak semua tantangan masa depan memiliki ke-4 komponen tersebut. Bisa saja tantangan masa depan yang dikaji hanya memiliki 2-3 komponen saja.
Komponen pertama adalah Volatility memiliki arti tantangan ini cenderung berubah-ubah secara ekstrem. Hoaks dapat terjadi kapan saja dan bisa bersifat fluktuatif.
Kedua adalah Uncertainty yang artinya unreliable, tidak diketahui, dan
apabila diketahui, informasinya tidak lengkap sehingga gambaran
besarnya menjadi tidak diketahui. Uncertainty merupakan komponen yang paling menggambarkan hoaks.
Selanjutnya adalah Complexity yaitu keterhubungan setiap komponen dengan komponen lainnya
dalam suatu sistem. Apabila 1 berita bohong tersebar ke dunia maya, penggunanya tidak akan tahu lagi mana informasi yang benar dan mana yang salah. hal tersebut akan saling berhubungan dan pada akhirnya 1 berita bohong tersebut bisa menjadi berita bohong besar yang memenuhi internet.
Komponen terakhir adalah Ambiguity yang diartikan sebagai sebuah kondisi ketika sesuatu memiliki
multiple meanings dan tidak jelas. Banyak sekali kemungkinan mana berita yang asli dan benar, tetapi tidak ada yang mengetahuinya secara pasti, hal itulah yang disebut ambiguitas.
Setelah kita memandang permasalahan hoaks dengan konsep VUCA, kita dapat menghadapi tantangan masa depan ini dengan konsep 3 Wawasan dari Patrick Hollingworth, atau bisa disebut juga Alpine Style Model. 3 wawasan itu ada Skills, Insights, dan Traits.
Wawasan pertama yaitu Skills dapat kita lakukan dengan Sensemaking yaitu dengan menyusun hal-hal yang kita tidak ketahui menjadi sesuatu yang lebih dikenal, apabila menemukan informasi yang tidak jelas sumbernya kita dapat double-check informasi tersebut dengan mencari tahu lebih dalam ataupun bertanya langsung pada orang yang bersangkutan. Selanjutnya dengan decision making yaitu mengambil kesimpulan hal apa yang akan dilakukan selanjutnya merupakan hal yang penting karena akan sangat berpengaruh, seperti kita dapat memutuskan apakah kita akan menyebarkan informasi tidak jelas tersebut atau memutuskan untuk mencari kebenarannya. Yang terakhir adalah getting critical atau berpikir kritis, tidak menelan berita dari internet secara mentah.
Wawasan kedua adalah Insights yang berisi Strength, Weaknesses, dan Risk-Attitude. Kita harus mengetahui kekuatan, kelemahan, dan harus berani mengambil risiko. Kita tidak bisa membiarkan berita bohong tersebar di internet, hal yang bisa kita lakukan adalah dengan tidak menyebarluaskannya dan mulai menyebarkan berita yang benar dan jelas.
Wawasan terakhir yang harus dimiliki adalah Traits, dengan memiliki Growth mindset atau pemikiran yang fleksibel dan terbuka kita tidak boleh menutup diri dari informasi-informasi yang bisa saja lebih jelas sumbernya. Kita juga harus memiliki sifat always be learing atau selalu memperbarui wawasan dengan informasi yang lebih up-to-date dan lebih benar. Yang terakhir adalah anti-alpha yaitu tidak boleh merasa yang paling benar, kita harus senantiasa berinteraksi dan mendegar juga pemikiran-pemikiran orang lain tentang suatu hal.
Seperti itulah contoh pemakaian konsep VUCA dan 3 Wawasan yang dapat saya tulis. Saya harap kedepannya kita semua bisa melihat tantangan masa depan dengan konsep ini sehingga kita dapat menghadapinya dengan benar bersama-sama. Sekian dan terimakasih. 💜
Dinda Maharani W
SBM ITB 2023 Kelompok 36
NIM 19720258
#TantanganMasaDepan #DuniaVUCA
#OSKMITB2020 #TerangKembali